Cara mengatasi hoarding disorder untuk mengurangi penumpukan barang

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Menumpuk barang hingga rumah terasa penuh dan berantakan bukan sekadar masalah kebersihan, tetapi bisa menjadi tanda hoarding disorder, gangguan mental yang membuat seseorang sulit membuang barang, bahkan yang sudah tidak terpakai.

Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan rumah, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup, hubungan sosial, dan kesehatan penderitanya.

Mengatasi hoarding disorder membutuhkan waktu, mulai dari metode terapi, pengobatan, hingga langkah mandiri untuk mengurangi penumpukan barang yang tak terpakai.

Baca juga: Hoarding disorder: Kenali gejala dan penyebab

Baca juga: Kenali hoarding disorder dan risiko penumpukan barang di rumah

Berikut ini akan membahas cara-cara efektif untuk mengatasi hoarding disorder, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

CBT adalah metode terapi yang bertujuan mengubah pola pikir dan perilaku seseorang, termasuk untuk mengatasi hoarding disorder. Melalui terapi ini, psikolog atau dokter spesialis kesehatan mental bekerja sama dengan pasien untuk memahami alasan di balik kebiasaan menumpuk barang dan membantu merancang strategi pengelolaan secara bertahap.

Tujuan utama CBT adalah membimbing penderita agar dapat mengambil keputusan lebih baik dalam menata barang, mengurangi dorongan menimbun benda yang tidak terpakai, dan membersihkan lingkungan rumah.

2. Obat antidepresan

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) untuk penderita hoarding disorder. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin dalam otak, hormon yang berperan menjaga kestabilan suasana hati dan emosi.

SSRI biasanya diberikan bila hoarding disorder disertai gangguan mental lain, seperti depresi atau gangguan kecemasan, untuk membantu pasien lebih mudah menjalani terapi dan mengelola kebiasaan menumpuk barang.

3. Langkah mandiri untuk mengurangi penumpukan barang

Selain terapi dan obat-obatan, pasien dianjurkan melakukan beberapa langkah mandiri untuk mengelola barang di rumah, antara lain:

• Memilah dan mengelompokkan barang menjadi kategori seperti “dibuang”, “disimpan”, atau “didaur ulang”.

• Menyumbangkan barang yang masih layak pakai kepada orang yang membutuhkan.

• Menyediakan tempat sampah di setiap ruangan untuk memudahkan pembuangan.

• Berlatih tarik napas dalam-dalam ketika merasa tegang atau cemas saat membuang barang.

• Mengurangi tumpukan secara bertahap, misalnya dengan membuang 3–5 barang per hari.

Selain itu penderita hoarding disorder juga memerlukan dukungan serta pendampingan dari anggota keluarga atau kerabat terdekat lainnya, untuk membantunya termotivasi melakukan perubahan.

Dengan kombinasi terapi, pengobatan, dan langkah mandiri ini, penderita hoarding disorder dapat mulai menata lingkungannya secara bertahap, meningkatkan kenyamanan rumah, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kebiasaan menumpuk barang tidak bisa dianggap sepele, karena kondisi ini memerlukan penanganan yang tepat agar pasien tetap merasa nyaman dan lingkungan di sekitarnya tetap bersih serta tertata.

Baca juga: Pakar: Butuh kajian ilmiah untuk pastikan seorang "hoarding disorder"

Baca juga: Psikolog: Seimbangkan waktu untuk kesenangan diri dan tanggung jawab

Baca juga: Ahli jelaskan skizofrenia dan gejalanya yang sering disalahpahami

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article